Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thailand Dekati Uni Eropa untuk Lepas Ketergantungan dari Cina

image-gnews
PM Thailand, Prayuth Chan-ocha. AP
PM Thailand, Prayuth Chan-ocha. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand mulai membuka negosiasi perdagangan bebas dengan Uni Eropa untuk melepas ketergantungan ekonomi dari Cina.

Pembukaan kembali pembicaraan dilakukan ketika Thailand berupaya untuk mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada Cina, yang menyumbang 14 persen dari total investasi asing langsung negara itu pada 2018.

Dikutip dari South China Morning Post, 18 Oktober 2019, Sasiwat Wongsinsawat, direktur jenderal departemen urusan luar negeri Thailand untuk urusan Eropa, mengadakan pembicaraan di Brussels pada hari Rabu dengan para pejabat tinggi Uni Eropa yang bertanggung jawab atas Asia.

"Hari yang panjang tapi produktif di Brussels kemarin," kata Pirkka Tapiola, duta besar Uni Eropa untuk Thailand di Twitter pada hari Kamis. "Kami membahas banyak diskusi tentang bagaimana meningkatkan keterlibatan kami di masa depan."

Tapiola bergabung dengan Paola Pampaloni, komandan kedua urusan Asia di lengan diplomatik UE, European External Action Service.

Pembicaraan menggarisbawahi minat Uni Eropa dalam mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih dekat dengan Asia Tenggara, dengan tujuan akhir dari kemitraan strategis dengan ASEAN.

ASEAN secara keseluruhan mewakili mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa di luar Eropa, setelah AS dan Cina, dengan lebih dari 237,3 miliar euro (Rp 3.737 triliun) perdagangan barang pada tahun 2018, menurut statistik terbaru yang tersedia. Perdagangan jasa bilateral mencapai 85,5 miliar euro (Rp 1.346 triliun) pada tahun 2017.

PM Thailand Prayuth Chan-ocha, usai menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara referendum konstitusi di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 2016. AP/Sakchai Lalit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembicaraan perdagangan bebas antara Thailand dan Uni Eropa dimulai pada 2013 tetapi ditunda oleh UE setelah kudeta militer 2014 yang menggulingkan pemerintahan Yingluck Shinawatra yang terpilih secara demokratis. Uni Eropa mengatakan pada saat itu bahwa hak dan kebebasan politik dan sipil di Thailand telah sangat dibatasi setelah kudeta.

Uni Eropa memutuskan untuk memulai kembali perundingan perdagangan setelah Thailand mengadakan pemilihan parlemen pada Maret tahun ini, meskipun perdana menteri baru, Prayuth Chan-ocha, adalah mantan kepala militer yang sama yang merebut kekuasaan pada tahun 2014.

"Dengan pemilihan memberikan mandat pemilihan yang jelas dan solid untuk Prayuth yang berkuasa dan Partai Palang Pracharath yang baru didirikan dan kemunculan kuat partai oposisi media sosial yang cerdas Future Forward, demokrasi telah dipulihkan di Thailand," kata Pietro Borsano , seorang dosen bisnis di Chulalongkorn University di Bangkok.

"Nyaris tidak ada alasan politik untuk memperlambat pembicaraan ekonomi antara UE dan Thailand," kata Borsano.

Pasar Thailand, lanjutnya, akan lebih menarik bagi bisnis Eropa daripada Cina atau India, karena lebih mudah untuk masuk.

"Perjanjian perdagangan bebas akan sangat bermanfaat bagi perusahaan Thailand dan Eropa, tanpa mengganti ikatan politik dan ekonomi yang ada dengan Cina," kata Borsano.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

50 menit lalu

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

21 jam lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.